
Detlinenews.com - Jenazah pria bujang berinisial MAP (36), warga Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, ditemukan tergantung di dapur rumahnya. Diduga, korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada Jum'at (31/1/2025) sore.
Kapolsek Muncar AKP Mujiono saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa jenazah tersebut ditemukan oleh seorang saksi bernama Sujarno (70). Saksi yang merupakan paman korban tersebut menemukan korban dalam kondisi gantung diri di dapur rumahnya.
“Sujarno merupakan warga setempat dan juga paman korban. Menurut keterangan saksi, MPA ditemukan dalam keadaan gantung diri dengan kondisi telanjang, sekira pukul 13.55 WIB,” terangnya pada blok-a.com, Sabtu (1/2/2025).
Dari keterangan beberapa saksi sebelum insiden itu terjadi, awalnya Sujarno sudah janjian dengan korban.
Ia hendak dimintai bantuannya untuk menyemprot sawah. Ketika saksi mendatangi rumah korban dan memanggilnya beberapa kali, korban tidak kunjung merespons.
Karena penasaran, lanjut AKP Mujiono, akhirnya saksi menuju dapur rumah korban untuk mencari keberadaannya.
“Setelah memasuki dapur, betapa terkejutnya Sujarno, lantaran melihat MPA sudah dalam keadaan gantung diri di kayu balok dapur rumahnya, dengan menggunakan tali/kabel antena warna hitam,” ungkap AKP Mujiono.
Melihat situasi tersebut, selanjutnya saksi memanggil istri dan anaknya untuk ikut memastikan bahwa korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Berikutnya, petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), diikuti dengan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas Tembokrejo.
Ditemukan bahwa korban tidak memiliki tanda-tanda luka akibat kekerasan, demikian juga lidah dan spermanya yang tidak keluar.
Namun, dipastikan bahwa pada leher korban terdapat bekas lilitan tali.
AKP Mujiono menambahkan, keterangan yang sama juga disampaikan oleh tim dokter forensik Universitas Negeri Jember saat korban dibawa ke RSUD Blambangan. Ditemukan bahwa penyebab kematian MPA adalah murni karena gantung diri. Sementara dari pihak keluarganya atau ayah kandung korban juga menerima hasil autopsi tersebut.
“Mereka menganggap bahwa insiden yang menimpa anaknya merupakan sebuah musibah dan sudah menjadi takdir Allah SWT. Selanjutnya setelah dilakukan salat jenazah, korban dimakamkan secara agama,” tutup AKP Mujiono.
blok-a.com